Belakangan ini di
infotainment lagi heboh-hebohnya ngebahas tentang video porno dari sesosok publik figur Indonesia. Gak usah disebut namanya, pasti semua juga udah pada tau yaa...
Berita itu merebak begitu cepat, dan sangat heboh. Gimana gak heboh, setiap infotainment yang tayang, pasti memberitakan hal itu. Gak cuma infotainment aja yg memberitakan tentang video itu, bahkan program news pun memberitakan perihal video itu. Selama kira-kira 2 minggu, atau jangan-jangan mencapai 1 bulan lamanya, berita itu terus menghiasi layar televisi. Nggak bosan-bosannya ditayangkan.
Tapi, berita video porno itu sukses "tenggelam" karena ada video lain yang kembali menghebohkan dunia pertelevisian Indonesia. Yaitu video dari 2 orang anak muda asal Kota Kembang yang melakukan lip sync (bener ga tulisannya?) atas lagu Keong Racun. Mereka merekam video itu, lalu mengunggahnya di youtube, dan kemudian banyak orang yang melihat video tersebut, ramailah video itu diperbincangkan di seantero media. Kini, setiap infotaiment yang tayang, sudah pasti memberitakan perihal video Keong Racun tersebut.
Dibalik kisah dan berita yang menghebohkan dari kedua video tersebut, ada 2 hal yang sangat kontras yang menimpa para pelaku dari video-video tersebut.
Bagi para pelaku di video pertama yg disebutkan (video porno), mereka terpaksa harus dinon-aktifkan dari kegiatan mereka di dunia hiburan yang saat video itu tersebar sedang mereka jalani.
Namun kebalikannya justru dialami oleh kedua anak muda asal Bandung dengan Keong Racun-nya. Mereka menjadi selebriti dadakan. Diundang untuk on-air kesana kemari, bahkan menjadi model video klip untuk lagu Keong Racun yang di aransemen ulang oleh Charlie ST12.
Nah, dari tulisan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa 2 hal yang berawal dari hal yang sejenis/serupa, tapi hasil akhir yang didapatkan belum tentu serupa juga, bahkan bisa jadi sangat bertolak belakang satu sama lain.
***tulisan ini hanya merupakan opini dari seorang amatir, apabila ada hal-hal yang tidak mengenakkan, saya mohon maaf***